Firetalks Jakarta: Business Forecast 2019

 Pada tanggal 14 Desember 2018 lalu, lingkaran membuat sebuah trend forecasting talk berjudul Firetalks untuk mengakomodasi para business owner dalam menghadapi perubahan-perubahan di tahun 2019.

 

Dalam memulai dan mengelola bisnis, kita harus selalu menyesuaikan dengan keadaan yang terus-menerus berubah. Kita tidak bisa menerka secara pasti apa yang akan terjadi dengan bisnis kita di masa depan, namun kita dapat mengurangi resiko-resiko yang akan terjadi dengan cara memprediksi kejadian-kejadian yang mungkin terjadi. Maka dari itu business forecasting dinilai dapat membantu para business owner untuk membuat keputusan yang tepat untuk mengurangi resiko.

Firetalks diadakan di Vamonos Coworking Menteng dan dimoderatori oleh Rofianisa Nurdin selaku representative dari  lingkaran. Talkshow ini diisi oleh Retno Dewati, selaku SEA Regional Manager dari Fenox Venture Capital, Erwin Soerjadi, selaku CEO dari VOFFICE serta co-founder dari Unionspace, dan Gigih Septianto, CEO dari WeCare.id.

Acara ini dimulai dengan napak tilas kejadian-kejadian penting yang terjadi di tahun 2019 seperti Asian Games 2019, IMF World Bank Meeting, serta Pilkada serentak. Seluruh pembicara juga menambahkan kejadian-kejadian penting di tahun 2018 dari kacamata mereka masing-masing.

Retno Dewati:

“Melihat dari perspektif global, industri fintech akan sangat naik. Di Indonesia ada banyak startup yang mempergunakan teknologi tidak hanya untuk finance namun juga untuk sektor-sektor lain seperti kesehatan dan sociopreneurship.

“Investasi sedang melambat karena ekosistem sudah mulai mature dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Namun, peningkatan tersebut menuju exposure yang lebih sehat.”

Erwin Soerjadi:

“Dari sisi coworking space, bisnis dan ekonomi Indonesia mulai membaik. Entrepreneurship tidak hanya berkembang di Jakarta namun di kota-kota kecil juga mulai bermunculan. Peluang bisnis di kota lain selain jakarta sudah mulai terbuka dengan margin yang menjanjikan.”

Gigih Septianto:  

“Dari sisi sociopreneur, kompetisi di tahun ini cukup berat karena pemain internasional mulai masuk dengan membawa capital yang besar. Di sisi lain marketi Indonesia sudah mulai siap dengan high-end technology. Sebetulnya hal tersebut dapat menguntungkan pemain lokal karena mereka memiliki pemahaman lokal yang lebih baik.”

Kemudian, lingkaran juga bertanya tentang apa yang akan menjadi kebutuhan populer di tahun 2019 menurut industri dari masing-masing speaker.

Retno Dewati:

“Blockchain is still a thing, namun industri logistik juga meningkat terutama untuk B2B. Pemain lokal dapat berkesempatan lebih baik karena mereka lebih familiar dengan keadaan dan infrastruktur lokal. E-commerce juga masih menjadi pemain kuat.”

Erwin Soerjadi:

“Pemain di coworking space sebenarnya sudah terlalu banyak, tidak hanya dari ekosistem startup tapi juga dari pemilik properti dan company besar yang ikut melihat peluang untuk mengisi space yang kosong.”

Gigih Septianto:

“Kompetisi di bidang crowdfunding semakin berat. Sociopreneurship juga semakin meningkat dan berkembang. Namun, sebagai bisnis kita harus tetap berpikir bahwa tujuan utamanya adalah sustain secara finansial. Tujuannya tidak hanya untuk balik modal, tapi juga untuk mendapatkan kenaikan pendapatan.”

lingkaran juga bertanya hal-hal yang lebih spesifik, pertanyaan pertama adalah bagaimana setiap speaker melihat pemerintah dan regulasinya dalam pengaruh bisnis di tahun 2019.

Retno Dewati:

“Pemerintah harus punya tim konsultan yang paham tentang startup dan ekosistem fintech, tidak hanya secara teori namun secara praktis.”

Erwin Soerjadi:

 “Dari sisi coworking space, sampai saat ini pemerintah men-support pada infrastruktur dan regulasi. Kita harus bisa melihat kesempatan ini untuk explore pada bidang bisnis lainnya untuk push their boundaries.”

Gigih Septianto:

“Regulasi di bidang sociopreneur masih dibentuk dengan trial & error. Yang bisa kita lakukan sebagai pemain startup adalah membuat ekosistem yang lebih baik dan sebisa mungkin mendukung kebutuhan-kebutuhan pemerintah.”

 

 

 

lingkaran juga berdiskusi tentang perkembangan teknologi yang kian pesat bersama para speaker.

 

Retno Dewati:

“Kita masih jauh dari industry 4.0, karena kita masih banyak sumber daya manusia untuk diberdayakan sebelum bersaing dengan teknologi. Namun kita juga harus keep up dengan isu global tersebut karena cepat atau lambat kita akan menuju kesana.”

 

Gigih Septianto:

“Beradaptasilah sesuai dengan kebutuhan market. Terkadang malah kita tidak butuh teknologi sama sekali.”

 

lingkaran juga bertanya tentang hal penting yang dibutuhkan di tahun 2019.

Retno Dewati:

“Kita butuh orang yang mengerti. Founder dan pegawai harus mengerti tentang isu-isu yang terjadi di dalam ekosistem. Cobalah untuk mengikuti isu-isu global dan gali hal-hal yang diluar comfort zone negara kita.”

 

 

 

Firetalks adalah event tahunan lingkaran yang membahas tentang prediksi-prediksi untuk tahun berikutnya. Firetalks tahun 2018 diadakan di Jakarta dan Bandung dan membahas tentang prediksi bisnis dan talent. Respon pembicara telah diedit untuk tujuan efisiensi dan kejelasan.
Share Now

Rofianisa Nurdin

lingkaran's Queen of Content, on which she (among other things) leads one of our program, CreativeMornings Jakarta, to highlight the bright individuals’ effort to make Jakarta a more lovable city.

More Posts By Rofianisa Nurdin

Related Post